Saturday, March 31, 2012

Sondang di Meja Makan

Maka benarlah perkataan Pram,
"Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana."

Bagi kebanyakan orang yang menyaksikan siaran TV nasional, Sondang mungkin bukan siapa-siapa, bukan kenalan ataupun keluarga. Tapi seminggu belakangan namanya menjadi heboh. Dia bahkan menjadi buah bibir perselisihan dalam makan malam keluarga-keluarga di Indonesia.

"Loh pa, dia kan masih muda, masih punya masa depan apalagi dia sebentar lagi akan lulus jadi Sarjana Hukum, hebat kan pa?"

"Iya, tapi perbuatan dia itu salah. Dari sisi agama dan nilai moral kan ndak nyambung apa yang telah dilakukannya."

"Iya pa, tapi kan tujuan dia bukan untuk mempermasalahkan agama dan lainnya. Kan dia aktivis anti korupsi, mungkin saja dia berbuat begitu karena sudah lelah dengan perilaku birokrasi dan pemerintahan negeri ini."

"Aku rasa bukan begitu kak, dari yang saya tau, dia orangnya bukan anarkis kok. Bahkan katanya dia selalu mengingatkan teman-temannya untuk tidak bertindak anarkis. Mungkin dia ingin menghimpun suara kemanusiaan yang sudah mati di negeri ini, aku rasa seperti itu hehe."

"Ma, ikannya nambah. Papa harap kalian tidak melakukan seperti yang dia lakukan. Kalian insan akademis, udah pada kuliah dan mengerti masalah negeri ini. Kalian banyak-banyak berdoa, supaya hidup kalian akan lebih baik."

Adegan sebuah keluarga di meja makan diatas mengingatkan saya pada sebuah scene film Hotel Rwanda, sebuah film yang diangkat dari cerita dan kisah nyata Paul Rusesabagina  yang mengambil latar genosida di Rwanda pada pertengahan tahun 1994. Dalam scene tersebut, Jack Daglish, seorang reporter yang sedikit mabuk berkata pada Paul, kira2 begini :
"They will say oh my god, that's horrible... and then go on eating their dinners..."

Sondang sudah pergi, namun namanya masih juga tetap ada di meja makan
Sondang sudah pergi, namun tikus-tikus tak juga pergi dari kolong meja makan
Sondang sudah pergi ke tempat sahabatnya Pram, dan kemanusiaan kita dipertanyakan

No comments:

Post a Comment